Kritikan dan pujian terus berdatangan kepada Agnez Mo, penyanyi internasional kebanggaan Indonesia. Kritikan terbaru menyebutkan bahwa Agnez Mo (Agnes Monica) terlalu sering memasang mimik sengak / sok / sombong / mencibir / melecehkan dan sejenisnya yang berbau antagonis atau jahat. Di dua video klip terbaru Agnez Mo yaitu "Walk" dan "Coke Bottle" hal tersebut bisa dilihat dan dibuktikan, betapa dominannya mimik bernuansa antagonis tersebut. Jika hanya sekali atau beberapa detik, mungkin itu bisa dianggap sebagai style dan akting dalam sebuah klip, namun yang terjadi adalah mimik tersebut diekspresikan Agnez terlalu sering berulang kali dan intens. Bukan hanya dalam MV atau Music Video, hal tersebut sering terjadi saat Agnez perform. Tengok saja di penampilan live diacara Indonesian Idol atau beberapa show dengan lagu up-beat.
Hal ini dianggap akan menjadikan brand image buruk bagi Agnez Mo di kancah internasional, disaat penyanyi-penyanyi lain seperti Ariana Grande, Taylor Swift, dll berlomba-lomba memamerkan wajah polos, baik, girly, cantik dan imut, BUKAN wajah sengak dan angkuh.
Dengan adanya kritikan ini, secara otomatis masyarakat dunia pun mulai membanding-bandingkan Agnez dengan Yuna dan Sarah Geronimo yang sama-sama lagi hits di Amerika sana. Agnez Mo dinilai unggul dalam teknik bernyanyi, kostum dan dance-nya yang luar biasa. Namun, orang-orang tidak melihat kelembutan, kewanitaan dan kecentilan wanita Asia didalam diri Agnez, tidak seperti Yuna dan Sarah.
Didunia showbizz internasional yang penuh persaingan ini, image protagonis sangatlah penting, bahkan melebihi teknik bernyanyi itu sendiri. Orang akan memilih sosok protagonis, walaupun bernyanyi-nya pas-pasan. Daripada aksinya memukau namun terlihat antagonis. Lihatlah taylor Swift dengan wajah innocent, lugu dan baik hati, walaupun dikeritik bahwa suaranya pas-pasan, namun ia banyak dicintai masyarakat dunia karena ke-protagonis-an dia. Fans-nya lebih jauh lebih banyak dari haters-nya. Albumnya laris di seluruh dunia.
Jangan sampai haters Agnez Mo lebih banyak dari fans-nya. Dukung terus Agnez, karena saat ini, dialah kebanggaan kita <3
Hal ini dianggap akan menjadikan brand image buruk bagi Agnez Mo di kancah internasional, disaat penyanyi-penyanyi lain seperti Ariana Grande, Taylor Swift, dll berlomba-lomba memamerkan wajah polos, baik, girly, cantik dan imut, BUKAN wajah sengak dan angkuh.
Dengan adanya kritikan ini, secara otomatis masyarakat dunia pun mulai membanding-bandingkan Agnez dengan Yuna dan Sarah Geronimo yang sama-sama lagi hits di Amerika sana. Agnez Mo dinilai unggul dalam teknik bernyanyi, kostum dan dance-nya yang luar biasa. Namun, orang-orang tidak melihat kelembutan, kewanitaan dan kecentilan wanita Asia didalam diri Agnez, tidak seperti Yuna dan Sarah.
Didunia showbizz internasional yang penuh persaingan ini, image protagonis sangatlah penting, bahkan melebihi teknik bernyanyi itu sendiri. Orang akan memilih sosok protagonis, walaupun bernyanyi-nya pas-pasan. Daripada aksinya memukau namun terlihat antagonis. Lihatlah taylor Swift dengan wajah innocent, lugu dan baik hati, walaupun dikeritik bahwa suaranya pas-pasan, namun ia banyak dicintai masyarakat dunia karena ke-protagonis-an dia. Fans-nya lebih jauh lebih banyak dari haters-nya. Albumnya laris di seluruh dunia.
Jangan sampai haters Agnez Mo lebih banyak dari fans-nya. Dukung terus Agnez, karena saat ini, dialah kebanggaan kita <3
Galeri
 |
| image credit: youtube/agnezmoofficialVEVO |
ConversionConversion EmoticonEmoticon